Langka Nih, Pemilik Emas Tetap Bahagia Meski Fed Bikin Kecewa

Harga emas terus menanjak dengan penuh kebahagiaan bagi para pemilik emas, meskipun pasar dibuat kecewa oleh keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan Rabu (26/7/2023), harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.972,10 per troy ons, menguat sebesar 0,38%. Penguatan tersebut memperpanjang tren positif logam mulia yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,52% pada perdagangan hari sebelumnya. Dalam dua hari terakhir, harga emas bahkan melesat hingga mencapai 0,9%.

Menariknya, harga emas terus menguat pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (27/7/2023) pukul 06:28 WIB, emas spot berada di posisi US$ 1.972,35 per troy ons, menguat tipis sebesar 0,01%.

Hal yang mengejutkan adalah kenaikan harga emas ini terjadi meskipun The Fed tidak memberikan sinyal pelonggaran. Seperti yang diharapkan oleh pasar, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25-5,5% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Kenaikan suku bunga ini merupakan yang kesebelas kalinya sejak Maret 2022, dengan total kenaikan mencapai 525 bps, membuat suku bunga The Fed mencapai level 5,25-5,5% yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir sejak 2001.

Meskipun kenaikan suku bunga sebesar 25 bps sesuai dengan ekspektasi pasar, pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell, yang mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan tidak sejalan dengan ekspektasi pasar.

Powell menekankan bahwa keputusan mengenai suku bunga ke depan akan tetap mempertimbangkan data yang berkembang. Ia menyatakan, “Bisa saya katakan ada kemungkinan bahwa kami akan menaikkan suku bunga kembali di September jika datanya meyakinkan. Saya juga bisa katakan ada peluang bagi kami untuk memilih menahan suku bunga. Kami akan melakukan penilaian secara hati-hati dari meeting ke meeting,” dalam konferensi pers.

Sebagai catatan, The Fed baru akan menggelar pertemuan pada 19-20 September mendatang. Sebelum pertemuan tersebut, The Fed akan memiliki data pendukung yang lebih banyak, termasuk dua kali inflasi dan data pengangguran (Juli dan Agustus). Artinya, masih ada kemungkinan adanya gejolak pasar ke depan sebelum rapat September.

Namun, analis High Ridge Futures, David Meger, menjelaskan bahwa para pelaku pasar masih optimis bahwa The Fed akan segera melonggarkan kebijakan, sehingga harga emas terus menguat. “Konsensus masih melihat jika siklus kenaikan suku bunga akan segera mendekati akhir. Sebagai dampaknya, imbal hasil surat utang pemerintah AS melandai dan ini mendukung harga emas,” ujar Meger, seperti yang dikutip dari Reuters.

Buktinya, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melandai menjadi 3,85% kemarin, dari 3,91% pada hari sebelumnya. Dengan imbal hasil yang lebih rendah, emas menjadi lebih menarik bagi investor dibandingkan surat utang pemerintah AS.

Para pelaku pasar emas masih harus bersabar dan menunggu lebih lama untuk memastikan apakah The Fed benar-benar akan melonggarkan kebijakan. Namun, satu hal yang pasti, sang logam mulia tetap menjadi pilihan yang menarik karena tidak menawarkan imbal hasil dan bersaing dengan baik berkat melandainya imbal hasil surat utang pemerintah AS.

6 thoughts on “Langka Nih, Pemilik Emas Tetap Bahagia Meski Fed Bikin Kecewa

  1. I have been surfing on-line greater than 3 hours lately, but I never found any interesting article like yours. It¦s beautiful value enough for me. In my opinion, if all website owners and bloggers made just right content material as you did, the internet can be a lot more useful than ever before.

  2. Here to dive into discussions, share thoughts, and gain fresh perspectives as I go.
    I’m interested in hearing diverse viewpoints and sharing my input when it’s helpful. Happy to hear different experiences and meeting like-minded people.
    There is my web-site:https://automisto24.com.ua/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *