Pada tanggal 2 Agustus 2023, harga emas mengalami penurunan ke bawah $1,950 dan berada di sekitar $1,942 dalam perdagangan sesi AS hari Selasa. Penurunan tersebut terjadi karena naiknya yields obligasi dan penguatan dolar AS. Indeks dolar AS juga naik sebesar 0,55% ke level 102.185.
Yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik lebih dari 2% di atas 4% meskipun data ekonomi AS menunjukkan performa yang lemah. PMI manufaktur AS terkontraksi untuk bulan yang ke sembilan berturut-turut di 46.4, di bawah diperkirakan pasar di 46.8. Data JOLTS Job Openings AS juga menunjukkan angka lebih kecil dari sebelumnya, yaitu di 9.582.000 dibandingkan dengan angka sebelumnya di 9.620.000.
Kekhawatiran akan pertikaian perdagangan antara AS dan Cina juga telah mempengaruhi penguatan dolar AS. Cina merestriksi ekspor drone sebagai balasan atas taktik perang dagang dan teknologi yang dilancarkan oleh AS.
PMI manufaktur Caixin Cina untuk bulan Juli turun ke 49.2 dari sebelumnya 50.5 dan di bawah diperkirakan 50.3, menandakan level terendah sejak bulan Januari. Hal ini mempengaruhi harga emas karena Cina merupakan salah satu konsumen emas terbesar di dunia.
Selain itu, World Gold Council (WGC) melaporkan penurunan pembelian emas sebesar 2% YoY karena naiknya harga emas dan siklus pengetatan tingkat bunga yang agresif oleh bank sentral global. Tekanan turun ini juga mempengaruhi harga emas karena permintaan terhadap emas menjadi lemah.
Berikut adalah level Support dan Resistance untuk harga emas:
- “Support” terdekat berada di $1,934, dan jika berhasil ditembus, dapat melanjutkan penurunan ke $1,925 dan kemudian $1,900.
- “Resistance” terdekat berada di $1,950, dan jika berhasil ditembus, dapat melanjutkan kenaikan ke $1,977 dan kemudian $1,988.
Rekomendasi ini bersifat dinamis dan perlu dipertimbangkan bersamaan dengan perkembangan terbaru di pasar sebelum mengambil keputusan investasi.