Efek Data Tenaga Kerja AS Positif: Emas Turun Lagi, Dolar Lanjut Menguat

PT Kontakperkasa – Harga emas mengalami penurunan pada hari Kamis dan mengalami penurunan besar sepanjang minggu ini akibat adanya tanda-tanda kuatnya ekonomi AS dan pasar tenaga kerja, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi kenaikan suku bunga tambahan.

Logam mulia tersebut mengalami penurunan hampir $30 selama dua hari terakhir. Kontrak emas berjangka untuk bulan Desember semakin menjauh dari level kunci $2.000 per ons setelah data menunjukkan pertumbuhan payrolls swasta yang jauh lebih besar dari perkiraan pada bulan Juli.

Penguatan dolar menyusul data yang positif tersebut meningkatkan kekhawatiran atas pasar tenaga kerja yang kuat sebelum data resmi nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat. Penguatan nilai tukar dolar ini menyebabkan mayoritas harga logam mengalami penurunan.

Harga emas spot berada stabil di $1.935,41 per ons, sementara harga emas berjangka mengalami penurunan sebesar 0,2% menjadi $1.970,75 per ons pada pukul 07.51 WIB.

Meskipun harga emas mendapatkan sedikit dorongan setelah downgrade utang AS oleh Fitch, permintaan sebagai tempat perlindungan (safe haven) nampaknya terbatas. Penurunan peringkat utang ini memicu kecemasan di pasar keuangan lainnya, namun analis berpendapat bahwa dampaknya pada pasar akan relatif kecil dan lebih dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap belanja fiskal yang meningkat dan perdebatan kebijakan politik.

Kenaikan nilai tukar dolar mendapatkan dukungan setelah data payrolls yang jauh lebih kuat yang dirilis oleh ADP. Data tersebut mengikuti sejumlah indikasi pemulihan di sektor manufaktur dan konstruksi AS yang terlihat sejak awal pekan ini.

Data yang positif tersebut juga memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya pada level yang lebih tinggi. Skenario ini menjadi tanda buruk bagi pasar emas dan logam lainnya.

Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya kesempatan untuk menyimpan emas dan juga membuat investor lebih memilih dolar sebagai aset perlindungan daripada emas.

Sementara itu, pasar juga menantikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dari Bank of England pada hari ini.

Di sektor komoditas, harga nikel mengalami penurunan sebesar 3,49% pada perdagangan dini hari, sementara harga timah turun 3,19% pada Selasa di ICE London, dan bijih besi mengalami penurunan 3,68%.

Harga tembaga juga mengalami tekanan karena kombinasi dari penguatan dolar dan berkurangnya optimisme atas stimulus ekonomi China. Tembaga berada stabil di $3,8468 per pon setelah mengalami penurunan sebesar 4% dalam tiga sesi terakhir.

Meskipun pejabat-pejabat China telah berjanji untuk memberikan lebih banyak dukungan kebijakan bagi ekonomi, mereka belum memberikan banyak detail mengenai langkah-langkah yang akan diambil. Data ekonomi dari negara tersebut juga menunjukkan penurunan terus menerus dalam aktivitas bisnis.

Selain itu, harga karet mencapai 130,20 pada Selasa di Singapura, harga batubara Newcastle tercatat sebesar 134,00 di ICE London, harga kakao AS mengalami kenaikan 0,31% hingga dini hari, harga minyak sawit berada pada level 3.774,00, dan harga kacang kedelai mengalami kenaikan sebesar 0,41% pada pukul 08.48 WIB.

Adapun harga kopi robusta di London berada pada level 2.677,00, harga kopi AS mengalami kenaikan sebesar 1,40%, dan harga gas alam mengalami penurunan sebesar 0,12%. – PT Kontakperkasa