PT Kontakperkasa – Pekan lalu, harga emas mengalami perlambatan yang signifikan. Namun, para pelaku pasar masih berada dalam antisipasi menghadapi pidato dari Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, yang dijadwalkan akan disampaikan dalam waktu dekat. Harga emas pada perdagangan hari ini, Senin (21/8/2023), tercatat berada pada posisi US$ 1.890,39 per troy ons, dengan penguatan sebesar 0,12%.
Kenaikan ini memberikan harapan setelah penurunan harga emas selama pekan sebelumnya. Pada akhir perdagangan pekan lalu, harga emas ditutup pada posisi US$ 1.888,19 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,04%.
Kekhawatiran tersebut mengakibatkan emas mengalami tiga rekor penurunan. Pertama, penurunan harga secara beruntun selama lima hari, yang menjadi yang pertama dalam hampir dua bulan terakhir, sejak 16-22 Juni 2023.
Rekor terburuk kedua adalah emas terlempar dari level psikologis US$ 1.900 untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, sejak 10 Maret 2023.
Selanjutnya, rekor penurunan selama seminggu tercatat sebagai pelemahan terbesar. Harga emas melemah sebesar 1,31% selama pekan lalu, yang telah memperpanjang tren negatif selama empat pekan berturut-turut. Ini menjadi penurunan emas dalam waktu empat pekan berturut-turut yang terparah dalam hampir enam bulan terakhir, sejak akhir Januari-Februari 2023.
Dalam menghadapi ketidakpastian pasar yang masih berlanjut, harga emas tetap rawan fluktuasi, terutama dengan pidato yang diantisipasi dari Jerome Powell. Para pelaku pasar menunggu dengan penuh perhatian, untuk melihat apakah Powell akan memberikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan.
Harga emas sangat rentan terhadap kenaikan suku bunga. Jika suku bunga naik, dolar akan menguat, sehingga daya tarik emas sebagai investasi dapat berkurang karena harganya menjadi lebih tidak terjangkau.
Jerome Powell dijadwalkan akan berbicara dalam Simposium Ekonomi Jackson Hole di Wyoming. Acara ini merupakan ajang pertemuan tahunan yang dihadiri oleh para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia untuk membahas isu-isu ekonomi terkini.
Pidato Powell, yang direncanakan akan disampaikan pada Jumat (25/8), diharapkan akan memberikan pandangan terbarunya tentang prospek ekonomi. Pertanyaan utamanya adalah apakah akan ada pengetatan kebijakan untuk menurunkan inflasi dalam situasi pertumbuhan ekonomi yang kuat, ataukah suku bunga akan dipertahankan.
Sementara itu, dampak dari krisis ekonomi yang tengah terjadi di China juga memberikan kontribusi terhadap ketidakpastian pasar. Penjualan fisik emas premium di China dilaporkan melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2016. Kenaikan dalam pembelian ini dipicu oleh kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi China.
Emas tetap menjadi aset yang dicari saat ketidakpastian ekonomi dan politik meningkat. Permintaan emas di Tiongkok meningkat karena adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, terutama di sektor properti. Meskipun harga pembelian di kalangan konsumen kelas atas berada di kisaran US$ 33-34 per troy ons di atas harga emas global, namun kecenderungan ini mencerminkan permintaan yang tinggi terhadap aset aman seperti emas.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, pasar emas masih dalam perjalanan yang bergejolak. Para pelaku pasar perlu memperhatikan perkembangan pidato Powell serta perkembangan ekonomi global, terutama situasi di China, dalam mengambil langkah-langkah investasi yang bijaksana. – PT Kontakperkasa
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.