Harga Emas Melorot: Terkoreksi 3 Hari Berturut-turut

PT Kontakperkasa Futures – Harga emas nampaknya sedang mengalami penurunan perlahan. Pada perdagangan Senin (4/9/2023), harga emas di pasar spot ditutup pada posisi US$ 1938,19 per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 0,03%. Tren negatif ini telah berlanjut selama tiga hari berturut-turut, dengan harga emas turun sebesar 0,21%.

Pada hari Selasa (5/9/2023), situasi belum berubah, di mana harga emas kembali merosot sebesar 0,03% menjadi US$ 1937,59 pada pukul 06:20 WIB.

Penurunan harga emas ini disebabkan oleh keyakinan pelaku pasar bahwa pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), masih akan memakan waktu. Meskipun The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada bulan ini, pemangkasan suku bunga masih diyakini akan terjadi dalam waktu yang lama.

Craig Erlam, seorang analis dari OANDA, mengungkapkan, “Faktor penting yang memengaruhi harga emas adalah perubahan dalam ekspektasi, yaitu kapan The Fed akhirnya akan memangkas suku bunga dan seberapa besar pemangkasannya.” Menurutnya, meskipun data ekonomi AS menunjukkan pelemahan, ekonomi AS masih dalam kondisi yang cukup stabil, sehingga The Fed masih memiliki kesempatan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter yang ketat demi mengendalikan inflasi.

Selain itu, kenaikan imbal hasil surat utang AS dengan tenor 10 tahun mencapai 4,173% dari 4,09% pada akhir pekan sebelumnya, mengindikasikan bahwa pasar masih berharap The Fed akan menjaga kebijakan yang lebih ketat di masa depan. Emas biasanya tidak memberikan imbal hasil, sehingga kenaikan imbal hasil surat utang dapat berdampak negatif pada harga emas.

Menurut data dari Perangkat CME Fedwatch, 93% investor meyakini bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25% hingga 5,5% dalam pertemuan bulan September ini, sementara 7% memperkirakan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps. – PT Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com