Kontakperkasa Futures – Meskipun tekanan mulai mereda, harga emas belum menunjukkan pemulihan yang signifikan. Pada perdagangan Rabu (4/10/2023), harga emas di pasar spot ditutup pada level US$ 1.821,08 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,1%. Hal ini membuatnya mencapai titik terendahnya sejak 8 Maret 2023, hampir tujuh bulan terakhir. Dengan penurunan ini, harga emas telah merosot selama delapan hari berturut-turut, mengalami pelemahan sebesar 5,39%.
Namun, pada perdagangan hari ini, Kamis (5/10/2023), terdapat sedikit perbaikan dalam harga emas. Pukul 06:05 WIB, harga emas berada di level US$ 1822,14 per troy ons, menguat sebesar 0,06%.
Apa yang membuat harga emas ambruk? Penyebab utamanya adalah kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS dan penguatan dolar AS. Keduanya mendapatkan dorongan karena pasar mengharapkan bank sentral AS, The Federal Reserve, akan tetap mempertahankan kebijakan hawkishnya.
Meski demikian, tekanan terhadap harga emas telah berkurang secara signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Indeks dolar, meskipun sedikit melandai dari 107 pada hari sebelumnya, masih bergerak di kisaran 106,8, mencapai level tertingginya sejak November 2022, atau dalam 10 bulan terakhir.
Sementara itu, imbal hasil pada surat utang AS juga mengalami penurunan, turun ke 4,74% dari sebelumnya 4,8%. Meskipun mengalami penurunan, imbal hasil masih berada di level tertinggi sejak Juli 2007, atau dalam 16 tahun terakhir.
Menurut Perangkat FedWatch Tool, sekitar 23% pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan November mendatang, angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan hari sebelumnya yang mencapai 30%. “Jika The Fed tetap mengambil sikap hawkish, maka harga emas akan terus tertekan. Saya memprediksi harga bisa turun ke level US$ 1.750 per troy ons,” ujar Bob Haberkorn, seorang analis dari RJO Futures, seperti yang dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar akan dengan cermat mengamati data klaim pengangguran AS hari ini serta data non-farm payroll dan tingkat pengangguran pada Jumat. Pada pekan yang berakhir pada 23 September 2023, jumlah pegawai AS yang mengajukan klaim pengangguran turun menjadi 204.000. Namun, pasar memperkirakan bahwa klaim ini akan meningkat menjadi 210.000 pada akhir September.
Sementara itu, pasar juga memproyeksikan tingkat pengangguran AS akan mencapai angka 3,8% pada bulan September 2023, setara dengan angka Agustus. Jika kedua data ini mengecewakan pasar, maka harga emas kemungkinan akan mengalami penurunan lebih lanjut. “Jika data menunjukkan perlambatan dalam pasar tenaga kerja, maka ini akan menjadi dorongan bagi harga emas untuk menguat. Sebenarnya, harga emas masih dalam tren positif, dan kami merekomendasikan pembelian untuk jangka panjang,” kata Haberkorn. – Kontakperkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com