UNTR Mengupas Rencana Akuisisi PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dengan Harga Tinggi

PT KP Press – Kabar mengenai kemungkinan akuisisi PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), perusahaan tambang emas, oleh Grup Astra melalui PT United Tractors Tbk (UNTR) terus mengejutkan pasar, meskipun ARCI mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui rencana transaksi ini.

Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa UNTR saat ini tengah dalam tahap negosiasi untuk mengakuisisi ARCI. Grup Rajawali bersedia menjual ARCI dengan valuasi lebih dari tambang emas Agincourt Martabe senilai US$1,3 miliar atau Rp20,4 triliun (asumsi kurs Rp15.710/US$).

Valuasi ini setara dengan harga saham ARCI sekitar Rp 822 per saham, melebihi harga IPO ARCI di bulan Juni 2021 yang mencapai Rp 750 per saham.

Perlu diperhatikan bahwa valuasi pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) di Sumatera Utara, adalah sekitar US$1,05 miliar (Rp17,28 triliun). UNTR telah mengakuisisi Agincourt melalui anak perusahaannya, PT Danusa Tambang Nusantara pada tahun 2018.

Sumber yang sama mengindikasikan kemungkinan adanya tender offer jika transaksi ini terealisasi, karena akan terjadi perubahan pengendali perusahaan. Namun, ARCI kemungkinan besar tidak akan sepenuhnya dilepas oleh Peter Sondakh dan akan tetap menjadi pemilik minoritas setelah akuisisi.

Manajemen ARCI sebelumnya telah memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak mengetahui tentang kabar pengalihan kepemilikan saham oleh PT Rajawali Corp, yang dimiliki oleh Peter Sondakh.

Hidayat Dwiputro Sulaksono, Sekretaris Perusahaan ARCI, menyatakan bahwa perseroan tidak memiliki pengetahuan terkait informasi yang beredar dalam beberapa hari terakhir yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan atau keputusan investasi pemodal. ARCI telah mematuhi regulasi pasar modal yang berlaku dan tidak memiliki informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perusahaan atau harga sahamnya yang belum diungkapkan kepada publik.

UNTR juga telah membantah rencana akuisisi ARCI, meskipun rumor beredar bahwa Grup Astra akan mengakuisisi ARCI melalui UNTR.

Langkah UNTR dalam potensi akuisisi ARCI dinilai sebagai langkah strategis, mengingat perusahaan tengah mengalami pertumbuhan dan memiliki posisi keuangan yang kuat berkat kinerja yang positif terutama dalam sektor batu bara.

UNTR baru-baru ini mengucurkan dana AUD$942,7 juta atau setara Rp9,39 triliun untuk mengakuisisi 20% saham tambang nikel Australia, Nickel Industries Limited, melalui PT Danusa Tambang Nusantara.

Dengan posisi kas dan setara kas sekitar Rp25,74 triliun per 30 Juni 2023, UNTR memiliki sumber daya yang kuat untuk melanjutkan ekspansi bisnisnya.

Kabar mengenai langkah Rajawali dalam menjual sahamnya di ARCI juga masih belum pasti, dan mereka sedang berdiskusi dengan penasihat keuangan terkait divestasi tersebut.

Didirikan pada tahun 2009, ARCI adalah salah satu produsen emas murni terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan tambang emas Toka Tindung di Sulawesi Utara yang telah menghasilkan sekitar 1,9 juta ons emas pada tahun 2020 dengan kapasitas pabrik pengolahan sebesar 3,6 juta ton per tahun. – PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com