Ramalan Kenaikan Harga Emas di 2024: Geopolitik dan Aksi Bank Sentral Jadi Pendorong Utama

PT Kontakperkasa

PT Kontakperkasa – World Gold Council (WGC) meramalkan kenaikan harga emas yang signifikan di tahun 2024, didorong oleh meningkatnya permintaan yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik global. Prediksi ini datang dari kumpulan perwakilan industri emas yang mengatakan bahwa rekor harga emas pada 2024 akan terus diikuti oleh lonjakan harga emas pada tahun ini.

WGC memproyeksikan adanya aksi pembelian emas yang cukup besar oleh bank-bank sentral di berbagai negara sepanjang tahun ini, yang diperkirakan akan mendorong terus naiknya harga emas di 2024.

Data dari WGC, sebagaimana dilansir dari AFP pada Rabu (31/1/2024), mencatat bahwa harga emas mencapai puncaknya pada angka US$ 2.135,39 per punce pada akhir 2023. Pada kuartal IV-2023, permintaan emas global meningkat sebesar 12%, sementara secara keseluruhan di tahun 2023, permintaan emas naik 5% menjadi 4.448 ton.

Kenaikan harga emas pada Desember 2023 dipicu oleh pecahnya perang antara Israel dan Hamas, serta spekulasi aksi pembelian emas akibat rencana pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve di Amerika Serikat, yang diperkirakan akan menurunkan nilai dolar AS.

Louise Street, Analis WGC, mengungkapkan, “Permintaan emas dari banyak bank sentral telah menjaga harga emas. Selain kebijakan moneter, ketidakpastian geopolitik seringkali menjadi kunci utama dari permintaan emas dan di 2024 kami berharap ini akan memberikan dampak ke pasar.”

Street menambahkan bahwa konflik, perang dagang, dan pemilu di banyak negara di dunia saat ini akan mendorong investor untuk mencari keamanan dalam investasi emas.

Menurut data WGC, produksi emas naik 1% di tahun 2023. Meskipun harga emas sudah mencapai rekor tertinggi, pasar perhiasan global tetap berkembang, dengan permintaan emas meningkat 3 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Peran signifikan juga dimainkan oleh China, yang mengalami kenaikan permintaan emas sebesar 17% tahun lalu, sementara permintaan emas dari India turun 9%. – PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com