PT Kontakperkasa – Berita terbaru dari pasar emas dunia menunjukkan peristiwa menarik yang menggetarkan pasar keuangan. Senin lalu, harga emas tergelincir sebesar 2,7%, menandai akhir dari kenaikan harga yang luar biasa selama beberapa hari sebelumnya. Data dari Refinitiv melaporkan bahwa harga emas ditutup pada posisi US$ 2.326,29 per troy ons, memutus rekor positif yang telah dipegang oleh emas sebelumnya.
Penurunan harga ini disebabkan oleh meredanya ketegangan di Timur Tengah. Iran, dalam tanggapannya terhadap serangan Israel, mengungkapkan sikap tidak berencana untuk menanggapi lebih lanjut. Hal ini menyebabkan atmosfer geopolitik mereda, yang mana dalam kondisi normal, harga emas cenderung merespon secara positif terhadap ketegangan geopolitik.
Namun, tidak ada yang kekal dalam pasar. Hari ini, harga emas mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada Selasa pagi, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,26% menjadi US$ 2332,36 per troy ons. Meskipun demikian, masih ada kekhawatiran bahwa pasar emas akan terus bergejolak mengingat dinamika politik dan ekonomi global yang tidak stabil.
Sebelumnya, harga emas telah mencatat sejumlah rekor tertinggi sepanjang bulan ini. Puncaknya terjadi pada Jumat lalu, di mana harga emas menyentuh US$ 2.390,45 per troy ons. Bahkan, dalam perdagangan intraday, harga emas sempat mencapai level US$ 2.400 per troy ons.
Tetapi, apa yang terjadi selanjutnya? Para analis melihat potensi bagi harga emas untuk kembali meningkat, terutama jika Federal Reserve AS mulai menurunkan suku bunga. Sejumlah pihak bahkan mulai memperkirakan harga emas bisa mencapai level yang lebih tinggi, seperti Citi yang memperkirakan hingga US$ 3.000 per troy ons dalam 6-18 bulan ke depan.
Bank-bank besar seperti Goldman Sachs dan UBS juga memberikan perkiraan yang cukup optimis. Goldman Sachs menaikkan target harga akhir tahun menjadi US$ 2.700 per troy ons, sementara UBS menetapkan target akhir tahun sebesar US$ 2.500 per troy ons. Bahkan, Bank of America (BoA) turut serta dalam ramalan optimis ini dengan menyetujui pandangan bahwa harga emas bisa mencapai US$ 3.000 per troy ons.
Dengan demikian, meskipun terjadi penurunan sementara dalam harga emas, prospek jangka panjang masih terlihat cerah. Investor dan pelaku pasar perlu tetap memperhatikan perkembangan terkini dalam geopolitik dan kebijakan moneter global untuk mengantisipasi pergerakan harga emas yang lebih lanjut. – PT Kontakperkasa
Sumber : cnbcindonesia.com