Komoditas Terkemuka Merana: Harga Minyak, Emas, dan Batu Bara Anjlok!

Kontakperkasa Futures – Pada perdagangan Kamis (28/9/2023), mayoritas harga komoditas mengalami penurunan signifikan, mengejutkan pasar. Harga minyak mentah, emas, dan batu bara semuanya terguncang.

Harga minyak Brent mengalami penurunan sebesar 1,21% menjadi US$ 95,43 per barel, sementara harga minyak WTI jeblok 2,1% ke angka US$ 91,71 per barel pada hari yang sama. Namun, harga minyak telah sedikit membaik pada hari Jumat (29/9/2023), dengan Brent menguat tipis 0,05% dan WTI naik 0,19%.

Penurunan harga minyak pada Kamis disebabkan oleh aksi ambil untung oleh para pedagang, setelah harga minyak mencapai level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa suku bunga yang tinggi dapat mempengaruhi permintaan minyak.

Di sisi lain, tingkat minyak di Cushing, Oklahoma, yang merupakan pusat penyimpanan dan titik pengiriman minyak mentah berjangka AS, merosot mendekati titik terendah dalam sejarah. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang kuat dari penyulingan dan ekspor, yang memunculkan kekhawatiran tentang kualitas minyak yang tersedia.

Sementara itu, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menguat sebesar 0,27%.

Harga batu bara juga mengalami penurunan sebesar 0,15% pada perdagangan Kamis. Ini terjadi karena produsen batu bara terbesar dunia, China, meningkatkan produksinya untuk bulan Agustus. Data dari National Bureau of Statistics (NBS) menunjukkan bahwa produksi batu bara China meningkat sebesar 2% menjadi 382,17 juta ton secara tahunan (YoY) pada Agustus.

Selama semester pertama tahun 2023, produksi batu bara China naik sebesar 3,4% menjadi 3,05 miliar ton. Tingginya produksi dari negara penghasil batu bara terbesar ini berdampak pada pasokan global, yang ikut memengaruhi penurunan harga batu bara.

Emas, sayangnya, adalah yang paling terpukul. Harga emas hari ini mengalami penurunan sebesar 0,06% dan telah jatuh 0,55% pada perdagangan Kamis. Harga emas di pasar spot pada hari tersebut ditutup pada level US$ 1.864,56 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,54%. Ini adalah level terendah yang tercatat sejak lebih dari enam bulan yang lalu, tepatnya sejak 9 Maret 2023.

Penurunan harga emas telah berlangsung selama lima hari terakhir, dengan total penurunan mencapai 3,15%. Bahkan, harga emas telah jatuh di bawah level psikologis US$ 1.900 per troy ons.

Penurunan harga emas ini disebabkan oleh keyakinan pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), akan tetap menjaga sikap hawkish-nya. Selain itu, data ekonomi AS yang menunjukkan perekonomian AS yang masih dalam kondisi panas turut memperkuat keyakinan tersebut. – Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com