Kontakperkasa Futures – Pada perdagangan Rabu (3/1/2024), harga emas di pasar spot merosot 0,91%, hampir 1%, berada di posisi US$ 2040,19 per troy ons. Penurunan ini terjadi setelah risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), menandakan ketidakpastian terkait penurunan suku bunga.
Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) yang dirilis oleh The Fed menunjukkan keyakinan bahwa inflasi telah terkendali. Meskipun ada kekhawatiran terhadap kebijakan moneter yang “terlalu ketat,” belum ada kejelasan kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan.
Meskipun harga emas mencoba rebound pada Kamis (4/1/2024), naik 0,08% menjadi US$ 2042,58 per troy ons, risalah tersebut mencatat tingkat ketidakpastian tinggi terkait potensi penurunan suku bunga. Analis mencatat pesan “bertahanlah” dari rapat The Fed bulan Desember.
Investor memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 70% pada pertemuan Maret, sementara ekonom memprediksi penundaan hingga pertengahan tahun. Penguatan indeks dolar menjadi 102,48 pada Rabu membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara pasar memantau data ekonomi AS, termasuk laporan non-farm payrolls pada Jumat, perhatian juga tertuju pada perkembangan di Timur Tengah setelah konflik Israel-Hamas meluas ke Lebanon. Emas, sangat terkait dengan pergerakan suku bunga AS, memiliki kecenderungan merespons kuat terhadap perubahan dalam kondisi pasar dan geopolitik.
Harga emas, yang rentan terhadap perubahan suku bunga, tetap menjadi sorotan investor yang berharap mendapatkan keuntungan dari dinamika kompleks pasar global. – Kontakperkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com