Kontakperkasa Futures – Meski The Federal Reserve (The Fed) mengecewakan dengan keputusannya untuk menahan suku bunga di level 5,25%-5,50%, harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk tetap menunjukkan ketahanannya. Pada Kamis (1/2/2024), di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam turun sedikit, yakni Rp1.000 per gram menjadi Rp1.143.000. Harga buyback, yang digunakan ketika menjual emas kembali, tetap bertahan di posisi Rp1.039.000 per gram.
Pasar emas Antam mengalami penurunan seiring pengumuman kebijakan moneter The Fed. Keputusan untuk tidak melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan keempat berturut-turut, sesuai dengan perkiraan pelaku pasar, menjadi faktor yang mempengaruhi harga emas.
Dalam pernyataan resminya, The Fed menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga tidak akan dilakukan selama mereka belum yakin bahwa inflasi bergerak menuju target 2%. Meskipun keinginan pelaku pasar untuk melihat pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat tampaknya belum terwujud, Chairman The Fed Jerome Powell menekankan dalam konferensi pers Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, bahwa ekonomi AS saat ini masih sangat kuat.
Dengan kondisi ekonomi dan inflasi yang masih solid, Powell menyatakan bahwa The Fed belum cukup percaya diri untuk memangkas suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret mendatang.
Harga emas, yang sangat responsif terhadap pergerakan suku bunga AS, tetap kuat meskipun kondisi ekonomi dan kebijakan moneter yang belum berubah. Kenaikan suku bunga AS cenderung menguatkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury, yang umumnya tidak menguntungkan emas karena membuatnya sulit diakses dan menurunkan permintaan. Emas, yang juga tidak memberikan imbal hasil, menjadi kurang menarik saat imbal hasil US Treasury meningkat.
Dengan demikian, harga emas Antam menunjukkan kestabilan dan ketahanan di tengah ketidakpastian kebijakan moneter global yang terus berlangsung. – Kontakperkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com