Harga Emas Melorot 1% Setelah Kenaikan 9 Hari Beruntun

PT Kontakperkasa – Perdagangan emas telah menjadi sorotan utama para investor dalam beberapa pekan terakhir. Namun, hari ini terjadi peristiwa yang mengejutkan. Harga emas turun sebesar 1,12% pada perdagangan Selasa kemarin, setelah mengalami kenaikan selama sembilan hari berturut-turut sejak 28 Februari 2024. Koreksi ini menjadi yang pertama setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.194,99 pada perdagangan intraday tanggal 8 Maret 2024.

Pada hari Rabu ini, harga emas di pasar spot tampak sedikit menguat, naik sebesar 0,05% menjadi US$ 2.158,98 per troy ons. Meskipun demikian, harga emas masih berada di bawah tekanan. Penurunan ini terjadi setelah laporan inflasi Amerika Serikat yang menunjukkan adanya kekakuan dalam inflasi, mempengaruhi prospek The Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Data menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik 0,4% secara bulanan di bulan Februari dan 3,2% secara tahunan, melebihi perkiraan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan potensi untuk kebijakan moneter yang lebih ketat dari pemerintah AS. Tai Wong, seorang pedagang logam independen di New York, mengatakan bahwa pasar bereaksi terhadap laporan ini dengan harga emas menjadi fluktuatif.

Mengenai prospek ke depan, para pelaku pasar masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh The Federal Reserve dalam pertemuan mendatang. Di sisi lain, menurut Aakash Doshi, kepala komoditas Amerika Utara di Citi Research, harga emas kemungkinan akan mengalami konsolidasi dalam jangka pendek dan stabil di sekitar US$ 2.100 per troy ons. Namun, ia memperkirakan bahwa pada akhir kuartal kedua tahun ini, harga emas berpotensi untuk mencapai di atas US$ 2.200 per troy ons.

Harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS cenderung membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat, yang tidak menguntungkan bagi harga emas karena membuatnya kurang terjangkau untuk pembelian. Namun, jika suku bunga AS lebih rendah, maka akan meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi karena mengurangi biaya oportunis untuk memegang emas.

Dengan demikian, meskipun harga emas mengalami penurunan hari ini, para investor masih tetap waspada terhadap pergerakan selanjutnya, terutama mengingat dampak dari kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Federal Reserve dalam waktu dekat. – PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com