Harga Emas Melemah dari Puncak Rekor, Mendekati $2.150 Akibat Pertumbuhan Angka Inflasi

PT Kontakperkasa

PT Kontakperkasa – Perdagangan emas di Asia pada hari Rabu (13/03) menunjukkan stabilitas, namun mengalami pelemahan dari level rekor setelah angka inflasi AS yang menguat menimbulkan kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Logam mulia ini juga terpengaruh oleh aksi ambil untung setelah mencapai puncaknya di level $2.200 pada awal pekan ini. Meskipun awalnya harga emas naik akibat spekulasi akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, namun data indeks harga konsumen (IHK) pada hari Selasa dengan cepat meredam spekulasi tersebut.

Harga emas spot stabil di level $2.159,32 per ons, sementara harga emas berjangka yang akan jatuh tempo pada bulan April mengalami penurunan 0,1% menjadi $2.164,45 per ons pada pukul 11.13 WIB. Kedua instrumen tersebut turun sekitar 2% dari level rekor yang dicapai pada awal minggu ini.

Emas spot mencapai level rekor tertingginya di $2.195,20 per ons, sedangkan harga emas berjangka mencapai puncaknya di $2.203,0 per ons pada hari Senin.

Data IHK Menyebabkan Penurunan Fokus pada Pemangkasan Suku Bunga, Isyarat Ekonomi Lain Ditunggu

Data IHK menunjukkan bahwa inflasi AS tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Februari, tetapi tetap di atas target tahunan Federal Reserve sebesar 2%. Angka ini memberikan sinyal yang lebih rendah bagi The Fed untuk memulai pemangkasan suku bunga lebih awal, meskipun para trader masih mempertahankan ekspektasi kemungkinan pemangkasan sebesar 70% pada bulan Juni, menurut alat CME Fedwatch.

Data IHK saat ini menempatkan angka indeks harga produsen dan penjualan ritel yang akan datang dalam fokus untuk pemangkasan lebih lanjut dalam ekonomi AS. Setiap indikasi kekuatan dalam ekonomi memberikan Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Skenario seperti itu menjadi tanda buruk bagi emas, karena kekuatan dalam ekonomi AS cenderung melemahkan permintaan akan logam mulia sebagai tempat perlindungan. Namun, emas dan logam mulia lainnya masih berada dalam tren kenaikan yang kuat sepanjang tahun 2024.

Selain itu, emas dan logam mulia lainnya juga mendapat tekanan dari penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS semalam.

Platinum stabil di sekitar $927,90 per ons, sementara harga perak turun 0,4% menjadi $24,297 per ons.

Penurunan Harga Tembaga Terjadi karena Redaannya Dorongan dari China

Di antara logam industri, harga tembaga yang akan jatuh tempo pada bulan Mei mengalami penurunan 0,2% menjadi $3,9283 per pon. Meskipun dalam beberapa sesi terakhir harga tembaga menguat karena harapan akan langkah-langkah stimulus tambahan dari China untuk mendukung pemulihan ekonomi tahun ini.

Namun, prospek ekonomi China tetap suram, terutama setelah Beijing menetapkan target Produk Domestik Bruto (PDB) yang kebanyakan mengecewakan untuk tahun 2024, yaitu sebesar 5%, sama dengan tahun 2023. – PT Kontakperkasa

Sumber : investing.com