Harga Emas Melonjak 1% di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Fed

PT Kontakperkasa Futures – Pemilik emas kini dapat bernapas lega. Harga emas mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 1%, memberikan angin segar bagi para pemegang aset tersebut. Kenaikan ini didorong oleh data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan, yang memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada akhir tahun ini. Keputusan tersebut diperkirakan akan menekan dolar dan imbal hasil obligasi, sehingga membuat emas menjadi lebih menarik sebagai investasi.

Menurut data Refinitiv, harga emas spot naik 1% menjadi $2.350,35 per troy ons pada perdagangan Senin (3/6/2024). Kenaikan ini terjadi setelah emas mencatatkan peningkatan 2% pada bulan lalu. Harga emas bahkan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $2.449,89 pada 20 Mei. Pada Selasa pagi (4/6/2024) pukul 06.00 WIB, harga emas dunia tercatat US$2.350,52, menguat tipis sebesar 0,03% per troy ons.

David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures, menyatakan bahwa pasar mengalami sedikit kemunduran yang lebih tepat disebut sebagai konsolidasi. “Namun, bias positif yang mendasarinya benar-benar datang dari ekspektasi kuat bahwa kami akan bergerak menuju penurunan suku bunga di akhir tahun ini,” ungkap Meger.

Data ekonomi menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei, dan belanja konstruksi AS turun secara tak terduga untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan April akibat penurunan aktivitas non-perumahan. Situasi ini menyebabkan dolar jatuh ke level terendah dalam tiga minggu terhadap mata uang lainnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang selain dolar. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah dalam dua minggu setelah data manufaktur yang melemah tersebut.

Inflasi AS yang stabil pada bulan April semakin mendukung rencana penurunan suku bunga oleh bank sentral AS pada akhir tahun ini. Pedagang saat ini memperkirakan kemungkinan 59% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September, berdasarkan perangkat Fedwatch. Penurunan suku bunga ini akan mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Selain itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin menjadi 3,75% pada hari Kamis mendatang, yang dapat menjadikannya bank sentral besar pertama yang memangkas suku bunga dalam siklus ini. Perhatian investor kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada hari Rabu, serta data non-farm payrolls AS yang dijadwalkan pada hari Jumat.

Situasi ini memberikan harapan bagi para investor emas, mengingat tren positif yang diprediksi akan berlanjut seiring dengan kebijakan moneter yang lebih longgar dari bank sentral di berbagai belahan dunia. Para pemegang emas kini dapat merasa lebih tenang, mengetahui bahwa aset mereka berpotensi terus meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. – PT Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com