Dipimpin Grup Astra, Saham Ini Topang Penguatan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada perdagangan sesi I Senin (31/7/2023), meski penguatannya cenderung terbatas.

Per pukul 11:04 WIB, IHSG naik 0,13% ke posisi 6.909,37. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900.

Secara sektoral, sektor konsumer primer menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 0,9%.

Beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali menguat.

Dua saham Grup Astra menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini. Adapun dua saham Grup Astra tersebut yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR), di mana keduanya menopang IHSG masing-masing 9,5 indeks poin dan 3,3 indeks poin.

IHSG kembali menguat meski cenderung terbatas, di tengah sikap investor yang menanti pelaksanaan aturan devisa hasil ekspor (DHE) pada Selasa besok, inflasi Indonesia periode Juli 2023, dan data aktivitas manufaktur Indonesia.

Peraturan terbaru Presiden Joko Widod (Jokowi) untuk mengelola DHE lebih lama di dalam negeri akan mulai berlaku besok, Selasa, 1 Agustus 2023.

Ketentuan itu ia tetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam (SDA).

Aturan DHE SDA ini mencakup sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Batas DHE yang akan dikenai kewajiban adalah US$ 250.000 per dokumen atau Rp 3,76 miliar. Dengan demikian, industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melakukan ekspor tidak akan dikenai kewajiban ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan potensi besar DHE SDA sebetulnya mencapai US$ 203 miliar. Nilai tersebut setara dengan 69,5% dari total ekspor Indonesia.

Maka, dalam aturan DHE baru itu ada kewajiban menyetor DHE minimal 30% demi meraup potensi dolar dari DHE. Dengan hitungan ini maka ada potensi DHE yang masuk ke sistem keuangan RI untuk dikelola lebih lama sebesar US$ 60,9 miliar atau sekitar Rp 918,98 triliun untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

Selain menanti pelaksanaan aturan DHE, investor juga cenderung wait and see menanti rilis data inflasi RI periode Juli 2023 yang akan dirilis besok.

Inflasi Tanah Air pada bulan lalu diprediksi tumbuh 3,11% secara tahunan (year-on-year/yoy), melandai dari bulan sebelumnya 3,52% (yoy).

Sementara inflasi inti diperkirakan melandai ke 2,5% (yoy), dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 2,58%. Perlu dicatat, angka inflasi umum dan inti pada Mei 2023 telah sesuai dengan target BI dalam kisaran 2% – 4%.

Apabila inflasi semakin melandai akan memberikan gambaran semakin positif pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga akan rilis pada pekan depan untuk periode Kuartal II-2023.

Selain itu, kondisi manufaktur juga tetap ekspansif terlihat dari data PMI Manufaktur oleh S&P per Mei 2023 di angka 52,5. Untuk periode Juni nilai PMI diperkirakan masih akan di level ekspansif yang menunjukkan kinerja manufaktur masih tumbuh positif.

10 thoughts on “Dipimpin Grup Astra, Saham Ini Topang Penguatan IHSG

  1. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  2. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *