Kontakperkasa Futures – Pergerakan harga emas pada pekan ini diprediksi akan mengalami sedikit stagnasi, mengikuti gejolak yang dialami oleh emas minggu lalu. Pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023), harga emas di pasar spot diperdagangkan sebesar US$ 1.924,62 per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 0,019%. Penurunan ini berbeda dengan kenaikan sebesar 0,28% yang terjadi pada perdagangan pekan lalu, Jumat (22/9/2023).
Secara keseluruhan, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,07% selama pekan lalu. Ini berarti bahwa harga emas berhasil menguat selama dua pekan berturut-turut, mengingat bahwa pekan sebelumnya tercatat kenaikan sebesar 30%.
Emas menghadapi banyak gejolak pekan lalu, terutama karena para pelaku pasar menantikan pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Emas awalnya menguat pada awal pekan, tetapi kemudian mengalami penurunan signifikan dari Selasa hingga Kamis, sebelum kembali menguat pada Jumat.
Pekan ini, emas diperkirakan akan menghadapi periode yang lebih stabil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya data ekonomi besar yang dijadwalkan akan dirilis minggu ini. Beberapa data ekonomi AS yang akan dirilis termasuk klaim pengangguran, data penjualan rumah baru, indeks harga rumah, indeks manufaktur dan jasa versi Richmond Fed, serta data Harga Rumah S&P/Case-Shiller AS. Data-data ini akan memberikan gambaran tentang dampak inflasi dan suku bunga terhadap ekonomi AS.
Namun, pergerakan emas minggu ini bisa berubah jika terjadi gejolak pada nilai tukar dolar AS dan tingkat imbal hasil dari US Treasury. Indeks dolar AS mencapai level tertinggi sejak awal Maret 2023, yaitu 105,58, sementara tingkat imbal hasil US Treasury mencapai rekor tertinggi selama lebih dari 15 tahun, yaitu 4,44%, pada pekan lalu.
Penguatan dolar AS membuat harga emas semakin mahal bagi para pembeli, sehingga menjadi kurang menarik untuk investasi. Selain itu, emas juga tidak dapat bersaing dalam hal imbal hasil ketika tingkat imbal hasil dari US Treasury naik.
David Meger, seorang analis dari High Ridge Futures, mengungkapkan kekhawatiran terkait dampak suku bunga tinggi yang dipertahankan oleh The Fed dalam jangka waktu yang panjang, yang dapat menguatkan dolar dan meningkatkan tingkat imbal hasil. Hal ini tentu saja akan menjadi beban bagi harga emas.
Sebagai catatan, pada pekan lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, mereka juga memberikan sinyal bahwa kebijakan hawkish akan tetap berlanjut dan meninggalkan kemungkinan kenaikan suku bunga di masa depan.
Hasil dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan bahwa kebijakan moneter yang ketat akan tetap diterapkan hingga tahun 2024. Keputusan ini mengecewakan pasar yang sebelumnya berharap The Fed akan mengurangi suku bunga secara signifikan pada tahun depan. Ekspektasi pasar tampaknya akan sulit tercapai, mengingat banyak pejabat The Fed yang ingin mempertahankan kebijakan ketat, dengan 10 dari 19 pejabat The Fed memproyeksikan suku bunga tetap di atas 5% hingga tahun depan. – Kontakperkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://www.binance.com/en-IN/register?ref=UM6SMJM3
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?