Kontakperkasa Futures – Harga emas mengalami penurunan setelah lonjakan pekan lalu. Pada Senin (16/10/2023), harga emas di pasar spot ditutup di US$ 1.919,44 per troy ons, dengan penurunan sebesar 0,64%. Namun, ini terjadi setelah emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 3,4% pada hari Jumat sebelumnya.
Menurut analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, penurunan harga emas kemarin disebabkan oleh banyaknya trader yang mengambil keuntungan (taking profit). Wyckoff juga menegaskan bahwa penurunan ini hanya bersifat sementara, dan ada faktor penopang utama yang masih mempengaruhi harga emas, yaitu konflik di Timur Tengah. Jika situasi di Timur Tengah memanas, harga emas bisa melonjak hingga mencapai level US$ 2.000.
Penting untuk dicatat bahwa emas sebelumnya mengalami kenaikan signifikan, terutama akibat eskalasi konflik antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dan Israel. Serangan balasan dan eskalasi konflik tersebut telah mempengaruhi harga emas. Selain itu, investor juga mengawasi pernyataan Chairman Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell, yang bisa mempengaruhi kebijakan suku bunga acuan pada November mendatang.
Harga emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik dalam situasi ketidakpastian di Timur Tengah, meskipun fluktuasi harga bisa terjadi. Namun, perkiraan menunjukkan bahwa harga emas masih memiliki potensi untuk kembali naik jika konflik semakin memanas. – Kontakperkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com