Harga Emas Jatuh! Tenang Masih Bisa Tembus US$ 2.000 Asal….

PT Kontakperkasa – Harga emas terus melemah setelah sempat terbang pekan lalu. Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Senin (6/11/2023) ditutup di posisi US$ 1.977,66 per troy ons. Harganya jatuh 0,73%.

Pelemahan ini memutus tren positif emas yang terjadi pada dua hari perdagangan sebelumnya.

Harga emas masih melemah pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (7/11/2023) pukul 05:40 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.976,72 atau melandai 0,05%.

Pelemahan emas termasuk sangat cepat mengingat sang logam mulia masih menembus US$ 1.992 pada Jumat pekan lalu.

Analis dari Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan harga emas melandai karena faktor ketegangan geopolitik sudah memudar. Meskipun perang Israel vs Hamas masih sengit tetapi pelaku pasar melihat belum ada potensi jika perang meluas.

“Ini menjauhkan emas dari faktor penting aset aman,” tutur Wyckoff, dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar juga menunggu pidato penting Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Powell dijadwalkan berpidato pada Division of Research and Statistics Centennial Conference, Washington, D.C. pada Rabu waktu AS (8/11/2023).

Pidato Powell diharapkan bisa memberi sinyal kepada pelaku emas mengenai arah kebijakan The Fed ke depan yang akan berdampak ke emas. Jika Powell kembali hawkish maka emas bisa melemah demikian juga sebaliknya.

Pasalnya, kebijakan hawkish akan melambungkan dolar dan imbal hasil US Treasury. Perangkat CME FedWatch tool menunjukkan 90,4% pelaku pasar melihat The Fed masih akan menahan suku bunga pada Desember mendatang. Artinya, hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%.

Analis Heraeus Metals menjelaskan emas masih bisa merangkak naik ke atas US$ 2.000 per troy ons.

“Emas butuh sinyal jelas dari The Fed kapan akan memangkas suku bunga untuk bisa naik ke atas US$ 2.000,” tutur Heraeus Metals dikutip dari Reuters. – PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com