Harga Emas Kembali Turun Menuju Level $2.000 Setelah Sesi Kamis yang Menguat

PT Kontakperkasa Futures

PT Kontakperkasa Futures – Harga emas spot mengalami penurunan ringan pada Jumat (16/02) pagi, memberikan indikasi potensial untuk kembali menuju level di bawah $2.000 setelah menguat pada sesi Kamis (15/02) sebelumnya. Data dari Investing.com mencatat bahwa harga emas spot turun tipis sebesar 0,06% menjadi $2.003,22 per ons, sementara harga emas berjangka juga mengalami penurunan sebesar 0,05% menjadi $2.015,00 per ons.

Meskipun kedua logam mulia ini mengakhiri sesi perdagangan Kamis kemarin dengan kenaikan sebesar 0,5%, harga emas sekarang menghadapi potensi support di $1.996,40 dan resistance di $2.051,90. Dalam perdagangan sebelumnya, emas spot dan berjangka terpantau menguat setelah hari sebelumnya tidak banyak bergerak di pasar Asia.

Indeks Dolar AS Berjangka, yang memantau performa dolar terhadap mata uang utama lainnya, mengalami penurunan sebesar 0,41%, berakhir pada level 104,18 pada sesi Kamis. Di pasar komoditas, perak untuk pengiriman bulan Maret mengalami kenaikan sebesar 2,60%, diperdagangkan di $22,97 per troy ons, sementara tembaga untuk pengiriman bulan Maret naik 1,57% menjadi $3,76 per pon.

Dalam konteks global, harga emas sedikit mendapatkan dukungan dari pelemahan ringan dolar yang konsolidasi setelah mencapai level tertinggi dalam tiga bulan pada awal pekan ini. Namun, ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi terus menggerus daya tarik logam kuning, menyebabkan pergerakan harga yang terbatas.

Traders yang mulai mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga awal oleh Federal Reserve (The Fed) turut mempengaruhi pergerakan dolar AS. Beberapa pejabat Fed telah memberikan peringatan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi jika inflasi tetap tinggi, suatu kondisi yang dapat merugikan emas karena suku bunga yang tinggi meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia ini.

CME Fedwatch tool menunjukkan bahwa traders terus mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga di bulan Mei dan Juni, menunjukkan tingginya ketidakpastian mengenai kebijakan moneter The Fed. Kendati bank sentral telah mengisyaratkan pemangkasan suku bunga tahun ini, informasi mengenai waktu dan skala pemangkasan masih minim.

Data retail sales dan klaim pengangguran yang akan dirilis hari ini menjadi fokus untuk mendapatkan isyarat lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi AS. Selain itu, data inflasi indeks harga produsen untuk bulan Januari yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat juga diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur inflasi. Beberapa pejabat Fed, termasuk Christopher Waller dan Mary Daly, dijadwalkan untuk berbicara dalam beberapa hari mendatang, memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan.

Peningkatan tajam dalam suku bunga AS telah membatasi penguatan emas selama dua tahun terakhir, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat, bahkan ketika permintaan untuk aset safe haven meningkat akibat kondisi ekonomi global yang tidak stabil. – PT Kontakperkasa Futures

Sumber : investing.com