Pelaku Pasar Gelisah dengan Sikap The Fed, Harga Minyak Terjun

Kontakperkasa Futures – Hari ini, harga minyak mentah membuka perdagangan dengan tren negatif, melanjutkan penurunan dari sepekan sebelumnya karena The Federal Reserve (The Fed) tampaknya tidak bergegas untuk menurunkan suku bunga. Pada pembukaan perdagangan Senin (26/2/2024), harga minyak mentah WTI mengalami pelemahan sebesar 0,12%, berada pada posisi US$76,4 per barel, sementara harga minyak mentah Brent juga tergelincir 0,26%, mencapai posisi US$81,41 per barel.

Pada Jumat lalu (25/2/2024), harga minyak mentah WTI ditutup turun 2,70% menjadi US$76,49 per barel, sementara harga minyak mentah Brent tergelincir 2,45% menjadi US$81,62 per barel. Penurunan harga minyak mencapai hampir 3% dalam sehari dan mencatatkan penurunan mingguan setelah indikasi dari pembuat kebijakan bank sentral AS menyatakan kemungkinan penundaan penurunan suku bunga setidaknya dua bulan ke depan.

Brent turun sekitar 2% dan WTI lebih dari 3% untuk minggu ini. Meski demikian, tanda-tanda permintaan bahan bakar yang stabil dan kekhawatiran akan pasokan mungkin menghidupkan kembali harga dalam beberapa hari mendatang.

Gubernur The Fed, Christopher Waller, menyatakan pada Kamis lalu bahwa kebijakan suku bunga AS harus ditunda setidaknya beberapa bulan ke depan. Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak. Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% hingga 5,5% sejak Juli lalu juga menjadi pertimbangan.

Reaksi terhadap perkembangan ini terlihat dari seluruh sektor energi. Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, mengatakan bahwa jika inflasi kembali meningkat, akan memperlambat permintaan produk energi. Namun, beberapa analis berpendapat bahwa permintaan masih tetap sehat meskipun ada tekanan dari suku bunga yang tinggi.

Indikator permintaan JPMorgan menunjukkan peningkatan permintaan minyak sebesar 1,7 juta barel per hari dari bulan sebelumnya hingga 21 Februari. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh peningkatan permintaan perjalanan di China dan Eropa.

Sementara itu, perundingan gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung di Paris, yang menjadi upaya serius untuk menghentikan konflik di Palestina dan membebaskan sandera Israel dan warga asing. Pembicaraan ini dapat mengurangi ketegangan geopolitik, meski ketegangan di Laut Merah terus berlanjut dengan serangan militan Houthi yang didukung Iran di dekat Yaman.

Di Amerika Serikat, perusahaan energi menambah rig minyak terbanyak sejak November, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes. Hal ini menandakan bahwa aktivitas pengeboran di AS masih berlanjut meskipun kondisi pasar yang tidak menentu. – Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbicnodnesia.com