Bubar! Bubar! Harga Emas Jatuh 6 Hari Beruntun, Rekor Terburuk 1 Tahun

PT KP Press – Harga emas dunia mengalami tren penurunan selama enam hari berturut-turut, mencapai level terburuknya dalam satu tahun terakhir. Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Rabu (9/10/2024), harga emas dunia mengalami penurunan sebesar 0,54%, menjadi US$2.607,77 per troy ons. Dalam enam hari terakhir, harga emas sudah melemah sebesar 2,07%, dengan ini menjadi penurunan terpanjang sejak Oktober 2023.

Namun, pagi ini (10/10/2024), harga emas sedikit naik 0,04% ke US$2.609,02 per troy ons. Penurunan beruntun ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil (yield) US Treasury, yang membuat harga emas semakin mahal bagi pemegang mata uang lain.

Indeks dolar AS melesat ke 102,928, level tertinggi dalam hampir dua bulan terakhir, sementara imbal hasil US Treasury melonjak ke 4,07%, tertinggi sejak Juli 2014. Kondisi ini berdampak negatif bagi emas, yang tidak menawarkan imbal hasil. Kenaikan imbal hasil obligasi membuat emas menjadi kurang menarik bagi investor.

Menurut Tai Wong, seorang trader logam independen di New York, pasar emas tidak bergerak signifikan karena data tenaga kerja AS yang luar biasa kuat, yang berpotensi memicu penyesuaian dari Federal Open Market Committee (FOMC). Sementara itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada November semakin berkurang, menambah tekanan pada harga emas.

Meski penurunan emas terbilang moderat, ekspektasi suku bunga yang lebih rendah serta ketegangan geopolitik yang berkelanjutan diperkirakan tetap akan mendukung harga emas dalam jangka panjang. Menurut Carlo Alberto De Casa, analis pasar dari Kinesis Money, faktor-faktor ini menunjukkan bahwa harga emas masih memiliki potensi untuk kembali stabil atau bahkan naik dalam waktu dekat.

Investor kini menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS pekan ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait arah kebijakan suku bunga di masa depan. – PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com