PT KP Press – Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 memberikan dampak signifikan pada pasar komoditas, terutama emas. Pada perdagangan Rabu (6/11/2024), harga emas global turun drastis hingga 3,07% menjadi US$ 2.659,24 per troy ons. Harga tersebut merupakan level terendah dalam 13 hari perdagangan terakhir, bahkan menjadi penurunan harian terbesar sejak Juni 2024. Penurunan ini mengindikasikan kekhawatiran pasar terhadap kepresidenan Trump yang diharapkan akan memperkuat dolar AS.
Kamis pagi (7/11/2024), hasil penghitungan menunjukkan Trump memimpin dengan 295 suara electoral college, mengalahkan Kamala Harris yang memperoleh 224 suara, lebih dari ambang batas kemenangan sebesar 270 suara. Kemenangan ini, menurut analis StoneX Rhona O’Connell, memperkuat nilai dolar dan menimbulkan ketidakpastian bagi pemilik emas. Penguatan dolar yang signifikan mengakibatkan daya tarik emas menurun, mengingat harga emas yang dikonversi dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor internasional.
Seiring dengan menguatnya dolar, indeksnya mencapai level 105,088, tertinggi sejak Juli 2024. Menurut O’Connell, penguatan dolar ini mengurangi elemen risiko yang sebelumnya ada di pasar akibat ketidakpastian politik AS. Investor melihat pemerintahan Trump kemungkinan besar akan memperkuat kebijakan moneter ketat di bawah The Fed. Ada prediksi bahwa The Fed dapat menghentikan siklus penurunan suku bunga apabila tarif baru yang diharapkan Trump mempercepat laju inflasi.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menambahkan bahwa jika inflasi meningkat akibat kebijakan tarif baru, The Fed mungkin mempertimbangkan untuk menunda pemangkasan suku bunga. Di tengah ketidakpastian ini, para investor sangat menantikan hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diumumkan pada Jumat dini hari waktu Indonesia, untuk melihat arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Dengan ketidakpastian ini, harga emas menunjukkan sedikit pemulihan pada perdagangan Jumat pagi (7/11/2024) dan tercatat di level US$ 2.662,88 per troy ons, menguat tipis sebesar 0,14%. Meskipun ada perbaikan, tren negatif emas akibat kemenangan Trump masih mengancam. – PT KP Press
Sumber : cnbcindonesia.com