Pabrik Raksasa Freeport Hasilkan 50 Ton Emas, Ini Dia Pembelinya

PT KP Press – Indonesia kini memiliki salah satu fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga terbesar di dunia yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, smelter ini merupakan single line terbesar dengan kapasitas produksi yang luar biasa.

Dalam setahun, PTFI menargetkan untuk mengolah sekitar 3 juta ton konsentrat tembaga, yang akan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak. Setelah meresmikan produksi katoda tembaga perdana dari smelter keduanya pada September 2024, PTFI semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil tembaga dan logam mulia terkemuka di dunia.

Smelter ini sendiri memiliki sejarah panjang. Sebelum membangun fasilitas smelter kedua, PTFI telah memiliki smelter pertama yang dikelola oleh PT Smelting, perusahaan patungan dengan konsorsium Jepang, Mitsubishi Materials Corporation. Dengan penambahan smelter baru ini, kepemilikan PTFI di PT Smelting meningkat menjadi 66,02%, sementara 33,98% sisanya tetap dimiliki oleh Mitsubishi.

Salah satu kabar baiknya adalah adanya penandatanganan kerja sama antara Freeport Indonesia dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini, Kamis (7/11/2024). Antam akan menyerap 20 ton emas dari produksi smelter PTFI tersebut. Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, menyebutkan bahwa Antam berkomitmen untuk mengambil emas tersebut sebagai bagian dari upaya industrialisasi logam di dalam negeri.

Sementara itu, sebagian besar produksi katoda tembaga dari smelter PTFI masih akan diekspor ke negara-negara seperti China, Amerika, dan Eropa, mengingat industri hilir domestik belum sepenuhnya siap untuk menyerap hasil produksi ini. “Nantinya, ketika pabrik-pabrik industri di dalam negeri sudah berkembang, kita akan memasok bahan baku ini untuk mereka,” jelas Hendi. Hal ini sesuai dengan rencana jangka panjang untuk mengembangkan basis industri hilir di Indonesia agar menjadi lebih mandiri dalam memasok kebutuhan bahan baku logam.

Selain Antam, PTFI telah menarik minat PT Hailiang Group, perusahaan asal China yang memproduksi copper foil, untuk menjadi salah satu pembeli domestik utama. Perusahaan ini akan membangun pabrik di JIIPE, Gresik, dekat dengan smelter PTFI, dan diperkirakan akan menyerap sekitar 100 ribu ton katoda tembaga setiap tahunnya.

Dengan nilai produksi yang besar, smelter ini diproyeksikan akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi negara. Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa potensi keuntungan ekonomi dari smelter ini bisa mencapai Rp 80 triliun per tahun. “Total economic benefit-nya sampai Rp 80 triliun per tahunnya,” ujar Presiden Jokowi saat meresmikan smelter tersebut.

Kehadiran smelter ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar logam global, tetapi juga mempercepat industrialisasi sektor logam di dalam negeri, dengan harapan agar Indonesia semakin mandiri dan siap menjadi pemain utama dalam industri hilir tembaga dan logam mulia. – PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com