Pedagang Waswas Konflik Israel-Hamas, Minyak Melonjak 2%

PT Kontakperkasa – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan sekitar 2% pada perdagangan Rabu, meskipun sebelumnya mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Pada perdagangan Kamis (26/10/2023), harga minyak mentah WTI dibuka dengan sedikit pelemahan sebesar 0,02%, berada di posisi US$85,37 per barel, sementara minyak mentah Brent juga dibuka dengan penurunan sebesar 0,23%, berada di posisi US$89,92 per barel.

Pada perdagangan sebelumnya, yaitu pada Rabu (25/10/2023), harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan sebesar 1,97% dan ditutup pada posisi US$85,39 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang mengalami kenaikan sebesar 2,34% dan ditutup pada posisi US$90,13 per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut didorong oleh kekhawatiran mengenai konflik di Timur Tengah, di mana Israel meningkatkan serangan di Gaza selatan. Namun, kenaikan tersebut dibatasi oleh fakta bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat, dan juga prospek ekonomi Eropa yang kurang positif.

Data dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah AS sebesar 1,4 juta barel pada minggu terakhir, mencapai 421,1 juta barel. Hal ini melebihi perkiraan sebelumnya yang hanya mencatat kenaikan sebesar 240.000 barel yang diharapkan oleh para pelaku pasar.

Selain itu, lemahnya data ekonomi Eropa dalam beberapa pekan terakhir juga mempengaruhi harga minyak. Data dari Bank Sentral Eropa menunjukkan penurunan dalam pinjaman bank di seluruh zona euro, yang merupakan indikasi lebih lanjut bahwa ekonomi di wilayah tersebut mungkin menghadapi tekanan resesi.

Namun, ada potensi untuk dorongan permintaan minyak mentah dari China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia. China telah menyetujui rancangan undang-undang untuk menerbitkan obligasi negara senilai 1 triliun yuan (sekitar US$137 miliar) dan memungkinkan pemerintah daerah untuk menerbitkan utang baru dari kuota tahun 2024 mereka untuk meningkatkan perekonomian. Meskipun demikian, China juga telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi emisi karbon dengan menetapkan batas atas kapasitas penyulingan minyak pada tahun 2025, yang juga dapat memengaruhi permintaan minyak mentah. – PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com