Antisipasi Inflasi AS, Harga Emas Fluktuatif dan Bergerak Naik

PT Kontakperkasa

PT KP Press – Pada awal perdagangan hari ini, harga emas membuka sedikit lebih tinggi setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya, menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan hari ini. Pada penutupan perdagangan Rabu (10/1/2024), harga emas di pasar spot mengalami pelemahan sebesar 0,31%, berada di posisi US$ 2023,4020 per troy ons.

Hingga pukul 07.00 WIB Rabu (11/1/2024), harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,15%, berada di posisi US$ 2026,5142 per troy ons.

Penurunan harga emas pada sesi perdagangan Rabu dikaitkan dengan antisipasi data inflasi AS yang dapat mempengaruhi pandangan The Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga. Meskipun dolar melemah, harga emas tetap berada di level terendah.

Menurut Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan dapat memberikan dasar bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga, yang berpotensi mendorong harga emas naik. Ia memprediksi adanya “sesi yang tenang dengan sedikit ketidakpastian.”

Data inflasi konsumen AS dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memproyeksikan inflasi tahunan sebesar 3,2% pada bulan Desember, dengan perkiraan bahwa inflasi inti kemungkinan akan turun menjadi 3,8%, mencapai level terendah sejak pertengahan tahun 2021.

Meskipun Gubernur Fed Michelle Bowman menyatakan bahwa kebijakan moneter The Fed terlihat “cukup membatasi,” laporan dari The Fed New York mengindikasikan persepsi konsumen terhadap penurunan inflasi.

Peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pada perdagangan Rabu (10/1/2024), sebesar 0,32% di level 4,03%, mengurangi daya tarik emas batangan. Suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil.

Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group, mencatat bahwa jika pasar menguatkan harapan penurunan suku bunga pada bulan Maret, harga emas spot mungkin akan kembali melemah di bawah US$2.000 per troy ons. Namun, ia menekankan bahwa kenaikan harga emas batangan dapat pulih jika pasar memahami lebih baik kebijakan The Fed.

Indeks dolar mengalami penurunan sebesar 0,2% pada perdagangan Rabu (10/1/2024), berada di level 102,36, membuat emas batangan yang dihargai dalam greenback menjadi lebih terjangkau bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Harga emas tetap sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS dapat menguatkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury, yang dapat merugikan emas. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah dapat melemahkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury, membuat emas lebih menarik untuk dikoleksi karena opportunity cost yang lebih rendah. – PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com