PT Kontakperkasa – Harga emas di pasar spot mengalami kenaikan yang menggembirakan bagi para pemiliknya, seiring dengan memburuknya situasi ekonomi di Amerika Serikat. Pada perdagangan Rabu (30/8/2023), harga emas ditutup pada posisi US$ 1.942,24 per troy ons, mengalami kenaikan sebesar 0,26%.
Kenaikan ini membawa harga emas mencapai posisi penutupan tertinggi sejak 1 Agustus 2023, mencatat lebih dari tiga pekan terakhir dalam tren positif. Selama dua hari sebelumnya, harga emas juga menguat sebesar 1,45%.
Pergerakan positif harga emas juga berlanjut pada hari Kamis (31/8/2023), pukul 06:13 WIB, dengan harga emas berada di posisi US$ 1.944,16 per troy ons, mengalami kenaikan sebesar 0,1%.
Kenaikan harga emas ini datang seiring sejumlah indikator yang menunjukkan lesunya ekonomi AS. Laporan tenaga kerja ADP, pertumbuhan ekonomi, dan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Summary) menjadi beberapa indikator yang menunjukkan tren negatif dalam ekonomi AS.
Menurut data payrolls ADP, sektor swasta hanya menambah 177.000 pekerjaan pada bulan Agustus, angka yang jauh di bawah revisi angka pekerjaan pada bulan Juli yang sebelumnya mencapai 371.000. Angka ini juga tidak memenuhi perkiraan dari Dow Jones yang sebesar 200.000.
Terkait hal ini, laporan Tenaga Kerja Nasional ADP, yang mengukur angka tenaga kerja sektor swasta non-pertanian, menunjukkan penurunan angka tenaga kerja baru di luar sektor pertanian AS selama sebulan.
Selain itu, AS juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 menjadi 2,1% (secara tahunan), turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%. Penurunan ini dipengaruhi oleh revisi ke bawah pada investasi inventaris swasta dan investasi tetap non-perumahan.
Data JOLTS juga menunjukkan tren negatif, dengan jumlah lapangan pekerjaan baru di luar sektor pertanian AS turun menjadi 8,83 juta pada Juli 2023, di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 9,47 juta. Penurunan ini telah berlangsung selama tiga bulan beruntun, menunjukkan tren yang menurun dalam lapangan pekerjaan baru.
Melemahnya data ekonomi AS ini memberikan dampak positif bagi pemilik emas. Dengan perlambatan ekonomi, harapan akan melandainya inflasi di AS pun semakin kuat, dan ini dapat mendorong The Federal Reserve (The Fed) untuk tidak mengambil tindakan keras.
Menurut perangkat CME Fedwatch, 90% investor yakin bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Angka ini meningkat dari sebelumnya yang hanya mencapai 86%.
Analis independen Tai Wong mengamati bahwa “Harga emas mengalami kenaikan karena laporan tenaga kerja ADP ternyata lebih buruk dari perkiraan. Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS juga menjadi faktor penting. Data ini diyakini akan mempengaruhi keputusan The Fed dalam mempertahankan suku bunga acuan pada bulan September,” seperti yang dilaporkan oleh Reuters. – PT Kontakperkasa
Sumber : cnbcindonesia.com
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
I was suggested this web site by means of my cousin. I am not positive whether this post is written through him as no one else recognise such special approximately my problem. You’re incredible! Thanks!
I am now not certain where you are getting your information, however good topic. I must spend a while learning much more or working out more. Thank you for excellent information I used to be searching for this info for my mission.